Kisah Cinta Pangeran Jepang dan Putri Cina
(Ide Plot: Kristin & Prasetyo)
Pada suatu hari hiduplah seorang Putri dari Cina, tinggal di Menara yang sangat tinggi. Dan hiduplah seorang Pangeran Jepang yang tinggal di Cina karena urusan bisnis usaha kedua Orangtuanya. Kemudian sang Pangeran berkeliling di Kerajaan Cina tersebut dan menemukan sebuah hutan, lalu Pangeran mencoba masuk berkeliling di dalam hutan.
Agar Pangeran tidak tersesat, maka Pangeran membuat petunjuk agar dia bisa pulang ke Kerajaan Cina tempat dia menginap.
Di dalam perjalanannya berkeliling hutan dia tiba-tiba menemukan sebuah menara yang sangat tinggi. Lalu Pangeran mendekat ke Menara tersebut untuk melihat-lihat dan mencari tahu apakah ada orang di sana. Kemudian sang Pangeran pun mencoba memanggil dengan berseru-seru demikian, “Permisi apakah ada orang di atas sana?” Karena Pintu menara ada di puncak Menara tersebut.
Kemudian seorang Putri yang sedang tertidur segera terbangun dari lelapnya, karena suara berisik dari seseorang yang sang Putri tidak kenal tersebut.
“Siapa itu yang memanggil di luar?” ucap sang Putri dalam hatinya.
Sang Putri pun bergegas menghampiri Pintu Menara untuk melihat siapa yang memanggilnya dengan suara nyaring dari luar.
Setelah itu mata sang Pangeran dan sang Putri tak sengaja saling bertatapan dengan begitu intensnya.
“Cantik!” gumam sang Pangeran.
“Siapa pria tampan itu?” ucap sang Putri.
Kemudian sang Pangeran bertanya kepada sang Putri, “Apakah aku boleh masuk naik ke atas sana?”
Sang Putri pun menjawab, “Boleh!”
Balas sang Pangeran, “Bagaimana caranya aku bisa naik ke atas sana?”
“Naiklah melalui rambutku yang panjang ini” jawab sang Putri. Lalu sang Putri segera menurunkan rambutnya ke bawah, agar sang Pangeran bisa naik ke atas.
Sang Pangeran terkejut namun segera memanjat menara yang sangat tinggi tersebut dan setelah mencapai puncak pintu Menara, sang Putri mengulurkan tangannya untuk membawa masuk sang Pangeran ke dalam Menara tempat dia tinggal.
Sang Pangeran pun bertanya, “Siapakah namamu hai Putri yang cantik jelita?”
“Dia menyebutku cantik!” batin sang Putri.
Sambil tersipu malu, sang Putri menjawab, “Namaku Lingling!”
“Perkenalkan namaku Daisuke! Lingling.” sahut sang Pangeran yang terpukau dengan kecantikan sang Putri dari Negeri Cina tersebut.
Mereka asyik berbincang hingga sore pun tiba dan sang Pangeran harus kembali pulang ke Kerajaan tempat dia tinggal di Negeri Cina.
Sang Pangeran berkata pada sang Putri, “Maaf Lingling aku harus segera pulang sekarang. Karena ini sudah sore dan aku harus kembali ke kerajaan sebelum malam tiba.
Sang Putri pun kembali menurunkan rambut panjang yang indah itu sampai ke dasar tanah. Lalu dengan sedih hati sang Putri pun membiarkan sang Pangeran yang sudah menemaninya dan membawa rasa bahagia kepada sang Putri saat itu untuk pulang kembali ke tempat asalnya.
Sang Pangeran pun dengan berat hati pergi pulang ke Kerajaan.
Sebelum pulang sang pangeran berjanji akan kembali keesokan harinya untuk berbincang dengan sang Putri lagi.
Hari berganti hari sang Pangeran Daisuke terus mengunjungi sang Putri Lingling. Hubungan mereka pun semakin erat dan benih-benih cinta mulai tumbuh di antara keduanya.
“Lingling maukah kau pergi keluar dari Menara ini pergi ke Kerajaan bersamaku?”
“Maaf aku sangat ingin pergi keluar bersamamu ke Kerajaan. Tapi untuk sekarang aku masih belum siap bertemu orang banyak! Akan ku ceritakan padamu nanti. Maaf ya Daisuke.” seru Putri Lingling.
Pangeran Daisuke pun tak memaksa untuk mencari tahu alasan Putri Lingling mengatakan hal tersebut.
“Kalau begitu bagaimana kalau kita pergi ke air terjun di tengah hutan ini. Tidak jauh kok dari Menara!” usul sang Pangeran Daisuke kepada sang Putri Lingling.
“Kalau begitu baiklah, aku bisa Daisuke!”
Kemudian sang Pangeran berkata, “Aku akan datang lagi besok untuk mengajakmu berkeliling ke Air Terjun Hutan ini!”
“Sampai jumpa lagi Lingling!”
***
Lingling sangat bersemangat menunggu Pangeran Daisuke, namun waktu berjalan, Pangeran Daisuke belum tiba juga. Hingga sampai ufuk tiba sang Pangeran tetap tak kunjung datang, namun Lingling tetap optimis dan percaya Pangeran akan datang. Sayangnya hingga keesokan harinya Pangeran Daisuke tetap juga tak datang.
Putri Lingling menangis dan kecewa.
“Apa yang terjadi denganmu Daisuke? Kenapa kamu tidak datang juga?” Sedih sang Putri Lingling.
Dengan kebulatan tekad Putri Lingling pun memutuskan untuk pergi ke Kerajaan Cina. Meski harus melanggar titah Raja dimana Lingling harus diasingkan ke Menara Tinggi dengan pengawasan penasihat Raja yang sudah merawat Putri Lingling sejak kecil.
Akibat hal tersebut, penasihat Raja perawat Putri Lingling harus dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Sedang Lingling jantungnya membeku dan membuat dia menjadi sesak nafas karena ulah penyihir gagak.
Lingling menjelaskan perihal keputusannya kepada sang Ayahanda Raja. Raja mengerti, kemudian penasihat Raja yang dipenjarakan yang sudah menjaga Putri Lingling dibebaskan dan diberi perintah untuk mengawal Putri Lingling pergi ke Negeri Jepang bertemu Pangeran Daisuke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar