Perjalanan panjang yang melelahkan, sampai ke suatu titik harus pasrah dan merelakan. Kenyataan bahwa orang yang paling ku sayangi di dunia ini telah tiada. Kebersamaan yang hanya sebentar saja. Seharusnya aku lebih memberikan waktu ku untuknya. Maafkan aku.
Sakitnya luar biasa, menahan derita selama ini. Namun inilah yang kudoakan sejak muda dulu. Untuk dibentuk menjadi kuat. Terima kasih Tuhan. Aku sadar, jika aku bisa melewati semua ini, berarti aku mampu melewatinya karena Engkau Tuhan. Fokusku harus pada hari ini, doa dan harapan masa depan.
Musim akan selalu berganti, kasih Tuhan tetap abadi. Apa yang kau tabur, itu yang kau tuai. Fokus pada dasar Firman Allah. Ampuni aku yang sering lalai ini. Aku berusaha kuat namun melupakan-Mu. Terlena akan kilau dunia ini. Ampuni aku.
Terima kasih, biarlah semua mengalir mengikuti alur Tuhan. Dan aku akan tetap memilih-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamatku, Yesus Kristus. Pimpin aku Roh Kudus.
Ku doakan untuk dia, pacarku yang jauh di sana. Bila dia jodohku, biarlah kami sama-sama dibentuk dalam pacaran sehat yang suci, kudus.
Untuk Mamaku, Oma Boyong, Opa Boyong, Oma Palu, Kak Risa, Kak Nandus, Naeren dan Adik Moris, bersama kekasihnya. Keluarga kecil kami dan seluruh Keluarga besar yang tak bisa kusebutkan satu-persatu. Biarlah keluarga kita selalu hidup dalam Kebenaran dan Kasih Kristus.
Allah Bapa di Sorga memberkati kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar