Hanya dekat Allah saja aku tenang.
Namun aku jatuh dalam kerapuhan,
Aku kecewa pada Papaku
Dia hebat, aku hebat
Dia berkorban, aku mendoakannya
Aku jatuh, cari pelampiasan; ngambek.
Maafkan aku Tuhan. Aku hanya ingin bermain bersama dia. Aku ingin kembali ke masa kecilku tanpa memusingkan untuk belajar begitu keras.
Mungkin aneh orang dewasa sepertiku, ingin bermain layaknya anak kecil. Aku tak tahu, aku sayang Papa.
Jujur saat kau ditarik paksa oleh Polisi saatku SMP, entah kenapa aku begitu shock. Aku hanya terdiam. Oma pingsan dan adikku hebat bisa mengenggam erat tanganmu sampai dia kena pukul di kepalanya dan tak sadarkan diri juga. Aku tak bisa berbuat apa-apa untuk Papa. Padahal aku anak laki-laki tertua. Dulu aku berpikir ketika aku malah jatuh sakit dan gila dan harus mengkonsumsi obat yang mahal sebelum BPJS Kesehatan ada, kupikir aku hanya menjadi beban bagi keluargaku. Namun aku bukan orang bodoh yang ketika putus asa dan nekat bunuh diri, aku tetap akan bertahan hidup. Walau aku sendiri pernah loncat dari lantai 3 Sekolah di SMK Nusantara. Dan aku masih hidup sampai sekarang.
Aku tahu Tuhan menyayangi semua bangsa, semua umat manusia.
Tuhan tolong aku, ajari aku menguatkan hati dan jiwaku. Bersihkan hatiku Tuhan. Aku sayang Papaku. Tuhan jadilah kehendakMu. Maafkan aku Tuhan.