Damar dan Bima saling bertatapan.
"Kau juga...?" ucap Damar dan Bima bersamaan.
"Bukan hanya kalian, aku juga memiliki perasaan yang sama pada Ratna dan aku sudah menembaknya. Dia hanya akan menjadi pacarku bukan kalian!" terang Tyo.
"Tyo..." sebut Bima dan Damar.
"Bukan kau yang menentukan Tyo, tapi Ratna. Biarkan dia yang menjawab mau memilih siapa diantara kita bertiga!" ucap Bima.
"Bukan bertiga, tapi berempat. Karena aku juga menyukai Ratna. Ratna maukah kau menjadi kekasihku?" Asep datang memotong pembicaraan dan menembak Ratna.
"Maaf Asep aku sama sekali tak menyukaimu. Sekali lagi kau berkata maukah kau menjadi kekasihku padaku, akan ku begal kau!!" Penolakan cinta yang sungguh nista dari seorang Ratna, Asisten Manager bagian Psikologi tim NBC.
Bima dan Damar sweatdrop melihat sikap dan perkataan Ratna barusan. Tyo tampak kagum dengan mata berbinar-binar. Sedang Asep undur dan pundung di pojokan.
"Ehm... Baiklah Ratna dari kami bertiga, siapa yang kau pilih untuk menjadi kekasihmu?" Bima to the point bertanya.
"Maafkan aku, sekali lagi ku katakan aku belum siap dan tau, mau menentukan siapa diantara kalian yang pantas menjadi kekasihku. Tapi sepertinya aku punya ide,..."
"Apa itu..??" Tanya Tyo, Bima dan Damar penasaran.
"Aku mau mengencani kalian bertiga satu per satu, dari situ aku bisa memilih siapa diantara kalian yang paling bisa membuatku merasa nyaman. Yang menentukan tempat kencan tentu saja kalian. Hihihi.. Yang paling membuatku merasa bahagia, dialah yang akan menjadi kekasihku" ide brilian seketika muncul dari otak jenius Ratna.
"Baiklah kami setuju~" tegas Tyo, Bima, Damar serempak.
"Ngomong-ngomong siapa yang harus kencan pertama kali denganmu Ratna?" tanya Damar.
"Ku pikir karena Bima yang pertama kali menyatakan perasaannya, jadi kencan pertamaku haruslah bersama Bima~, Kedua Damar, dan terakhir Tyo. Tee hee~" kata Ratna senang dengan pipi yang memerah karena bahagia tak menyangka menjadi Ratu Harem dalam seketika.
"Bagaimana denganku Ratna..??" Asep kembali menanyakan tak terima ditolak.
Seketika lamunan indah Ratna pudar. Emosinya naik ke level berikutnya.
"Golok mana golok. Nyawamu ada dua ya? Belum pernah ku begal kan?" Ratna geram.
Bima dan Damar kembali sweatdrop.
"Sebaiknya kau kembali ke hall sekarang Asep. Perintahku adalah mutlak!" Mata Tyo menunjukkan tatapan sadis yang menakutkan.
Asep pun pergi meninggalkan mereka dengan sedikit perasaan kecewa.
"Baiklah, semua sudah jelas kan? Kalau begitu sebaiknya kita kembali ke lapangan sekarang, semuanya pasti sudah menunggu kita." Ratna mengajak semuanya kembali.
"Baiklah." Jawab ketiga pria tampan yang bersama Ratna.
Skip.
Mereka pun akan memulai kencan mereka bersama Ratna, kencan pertama Ratna bersama Bima pada hari selasa, kencan kedua bersama Damar pada hari rabu, dan kencan terakhir dan merupakan penentuannya adalah bersama Tyo pada hari kamis. Kencan dilakukan sepulang sekolah sebelum latihan, waktu kencan kurang lebih 3.5 jam karena pulang sekolah jam 2pm dan latihan dimulai jam 6pm.
Kencan Pertama (Hari Selasa) – Bima
Sepulang sekolah Bima mengirim pesan kepada Ratna untuk menunggu di depan sekolahnya. Bima pun datang menjemput Ratna menggunakan mobil pribadinya, padahal biasanya Bima lebih suka jalan kaki dan menggunakan transportasi umum.
"Wah... baru pertama kali ini aku melihatmu bawa mobil" ucap heran Ratna.
"Ah.. aku hanya ingin memberikan kesan yang berbeda saja di depanmu karena kita akan berkencan. Sudah.. masuklah" seru Bima.
"Baiklah" Ratna masuk ke dalam mobil. "Ngomong-ngomong kita akan pergi kemana?"
"Ke tempat yang akan memberikan kesan berarti dan keberuntungan untukmu" jawab singkat Bima.
"Jangan bilang kalau tempat yang akan kita kunjungi adalah tempat keberuntungan aku bersamamu menurut ramalan Zodiak?" tanya Ratna.
"Eh?!.. bagaimana kau bisa tahu?"
"Kau sangat mudah sekali dibaca ya. Haha"
Mereka pun berangkat menuju tempat kencan yang sudah Bima pikirkan.
"Ahh... Kebun binatang?" seru Ratna.
"Ya, inilah tempat kencan kita"
"Sudah lama aku tak ke kebun binatang."
"Benarkah? Kalau begitu kita sama"
Mereka kemudian masuk ke kebun binatang setelah membeli tiket masuk. Di sana mereka melihat berbagai macam binatang, tertawa bersama, makan manisan, memberi makan binatang yang ada, dan berfoto berdua bersama hewan-hewan di sana. Saat sedang berjalan-jalan Bima kemudian memberanikan dirinya untuk menggengam tangan Ratna.
"Bima..?" Ratna melirik ke arah tangannya kemudian menatap wajah Bima.
"Karena ini adalah kencan kita, aku ingin menggenggam tanganmu agar kita beneran tampak seperti sepasang kekasih." Ucap Bima.
Ratna blushing. "Aku mengerti."
Sore itu tampak begitu romantis di kebun binatang. Sesaat sebelum pulang, Bima melirik boneka beruang warna merah muda yang dijual dekat tempat keluar. Bima lalu meminta Ratna untuk menunggu di luar dekat mobil. Bima yang telah membeli boneka beruang warna biru laut berukuran besar tersebut kemudian berniat memberikan surprise kepada Ratna.
"Apa itu yang ada di belakangmu?" tanya Ratna.
"Tadaaa... Ini hadiah untuk kencan pertama kita. Ku harap kau mau menyimpannya dan bisa mengingatku selalu." Bima memberikan boneka beruang warna biru laut tersebut kapada Ratna.
"Wahh... terima kasih banyak Bima" mata Ratna berbinar-binar melihat boneka beruang yang diberikan Bima.
"Sama-sama. Syukurlah kalau kau senang menerimanya." Ucap Bima. "Sekarang sudah waktunya kita untuk pergi ke tempat latihan"
"Ayo"
Kencan hari pertama bersama Bima pun selesai.
Kencan Kedua (Hari Rabu) – Damar
Hari ini Damar mengajak jalan Ratna ke bioskop. Damar yang tak ingin meninggalkan kesan penakut oleh Ratna mengajak Ratna untuk nonton film horror yang berdurasi hanya 1.5 jam lebih sedikit. Saat mulai menonton Damar menarik nafas panjang untuk mencoba mengontrol emosinya. Namun apa-daya sifat Damar yang penakut membuatnya kocar-kacir saat ada adegan hantunya muncul. Ratna mencoba menenangkan Damar dengan menggenggam tangannya. Setidaknya itu membuat Damar lebih tenang sedikit. Damar menatap Ratna dengan senyuman penuh cinta. Ratna hanya makan popcorn yang ditaruh di pahanya sambil asik menonton film horrornya dan menggenggam tangan kiri Damar dengan tangan kanannya.
Saat Damar kembali mencoba menonton film horrornya dan 'Duarrr' hantunya membuat para penonton terkejut. Damar teriak lalu reflek memeluk Ratna yang berada di samping kirinya. Popcornnya jatuh ke lantai.
"Damar...?!" wajah Ratna memerah karena dipeluk erat Damar. "Sudah.. hantunya sudah tidak ada."
Damar lalu modus, "Biarkan aku tetap memelukmu seperti ini Ratna. Jujur aku memang tak berani kalau berhubungan dengan hal horror dan sebagainya. Tapi memelukmu seperti ini membuatku merasa nyaman dan jauh lebih tenang dari sebelumnya Ratna"
"Fuuuh~ dasar manja kau Damar" Ratna lalu membiarkan Damar memeluknya dan lalu mengelus kepala Damar.
Akhirnya filmnya berakhir. "Damar filmnya sudah selesai.. Hah?! Dia malah tertidur. (Apa aku harus membangunkannya? Tak enak juga dilihat yang lain.) Damar... Damar bangun.." ucap Ratna.
"Hah? Ada apa Ratna?" tanya Damar sambil mengusap matanya.
"Filmnya sudah selesai. Apa kita mau tetap tinggal di sini terus?" seru Ratna.
"Kalau itu mau-mu Ratna."
"Jangan bercanda Damar"
"Iya.. iya baiklah. Setelah ini kita akan pergi ke suatu tempat, waktunya juga masih cukup" seru Damar sambil melihat jam di tangan kirinya.
Mereka kemudian turun ke Mall bagian bawah dan berjalan keluar sedikit dan tiba.
"Tempat Karaoke?" seru Ratna.
"Iya, Ratna. Karena ini adalah kencan kita, aku ingin kau mengenal salah satu hobby favoritku, yaitu Karaoke." Ucap Damar antusias.
"Aku hanya beberapa kali ke tempat karaoke saat bersama teman-teman smp-ku dulu. Tapi kupikir tempat karaoke itu memang menyenangkan."
"Iya, tentu saja Ratna. Ku harap karaokean hari ini akan jauh lebih berarti karena aku yang akan menyanyikan lagu romantis untukmu dengan suara merduku ini~" seru Damar. "Baiklah ayo kita masuk dan memesan tempat."
Mereka pun memesan tempat, masuk dan mulai bernyanyi menyanyikan lagu-lagu cinta. Ratna dan Damar begitu terbawa suasana romantis saat bernyanyi, mereka menyanyi bersama, bergantian dan sesekali tertawa bahagia. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5.55pm.
"Damar!!! Udah jam segini, kita harus segera pergi ke tempat latihan. Ah.. tidak, kita pasti akan terlambat." Seru Ratna sambil menahan tangis.
"Jangan panik Ratna kita bisa membuat alasan nanti." Seru Damar.
Mereka pun segera pergi menuju tempat latihan. Setibanya di sana Damar membuat alasan bahwa mobilnya bannya bocor yang menyebabkan Ratna dan Damar jadi terlambat. Tyo memarahi kecerobohan Damar. Pak pelatih hanya memperingatkan agar kejadian tersebut tak terulang lagi.
Ratna POV
"Hari ini kencanku bersama Damar telah selesai. Kalau aku bandingkan antara Damar dan Bima, semuanya mempunyai kelebihan masing-masing. Keduanya mampu membuatku merasa nyaman dan sepertinya aku memang naksir mereka berdua. Tapi soal cinta aku belum bisa memutuskan. Akan tetapi bila harus menentukan siapa yang lebih unggul diantara mereka berdua,... Jujur aku sendiri bingung." Ratna memeluk boneka beruang yang diberikan Bima sambil tiduran di ranjang.
"Jadi siapa yang lebih unggul dari mereka berdua ya? Kalau boleh aku berkata seperti ini, antara Bima dan Damar aku mau katakan perasaanku kepada mereka seimbang atau sama. Huft... mana boleh begitu?! Ahh... aku pusing..." tak terasa dalam pikirannya seperti itu, Ratna pun terlelap bersama boneka beruang warna biru laut yang diberikan Bima.
Kencan Penentuan (Hari Kamis) – Tyo
Akhirnya tibalah saat Tyo untuk berkencan dengan Ratna. Hal ini juga merupakan kencan terakhir atau penentuan dari siapa yang nantinya akan menjadi pilihan Ratna sebagai pacarnya. Tyo sudah berada di depan sekolah Ratna. Beberapa saat kemudian Ratna keluar.
"Tyo!! Kau sudah menunggu lama?" teriak Ratna yang segera bergegas menuju Tyo.
"Ah.. tidak. Aku belum lama tiba. Aku tiba sesuai waktu kalian keluar sekolah." Ucap Tyo.
"Tyo memang selalu tiba tepat waktu ya." Puji Ratna. "Jadi mau kemana kita hari ini?"
"Sebelum kita ke tempat utama. Aku ingin mengajakmu makan dulu. Kau pasti lapar?"
"Iya, kau tau saja. Kita akan makan dimana?" tanya Ratna.
"Kita akan makan di cafe dekat sini, nama cafenya cafe Moela." Ucap Tyo.
"Oh iya aku tau cafe itu."
"Iya cafenya hanya berada 1.5km dari sini."
"Ngomong-ngomong kenapa kau tidak bawa mobilmu? Tak biasanya." Tanya Ratna penasaran.
"Iya, aku ingin merasakan kencan yang sederhana bersamamu hari ini" jawab Tyo.
"Begitukah?"
"Iya"
"Aku mengerti."
Mereka lalu makan sore di cafe Moela, selesai itu mereka naik bus menuju ke suatu tempat. Turun dari bus..
"Aku mengerti, kamu ingin mengajakku ke pantai kan?" tanya Ratna.
"Iya. Ayo.." ajak Tyo berjalan beberapa meter ke arah pantai. "Kita tiba.."
"Wahh... indahnya!!" ucap Ratna kagum sekaligus terpesona oleh keindahan pantainya.
"Ini adalah tempat yang sering ku kunjungi dulu bersama ayah dan ibuku. Ini adalah tempat yang sangat spesial bagiku. Dan kau, kau adalah wanita pertama yang ku ajak kemari bersamaku." Terang Tyo.
"Terima kasih.. tempat ini sungguh indah." Ucap Ratna.
"Ratna.. terimalah ini." Tyo menunjukkan sebuah kalung liontin bertuliskan 'Cinta Abadi' di belakang kalungnya. "Ini adalah peninggalan ibuku. Katanya aku harus memberikannya kepada orang yang benar-benar aku cintai. Dan aku yakin orang yang sungguh kucintai itu adalah kau" ucap Tyo.
Ratna blushing. "Tyo..." sepertinya Ratna sudah menemukan pilihannya.
"Bolehkah aku memakaikannya untukmu?" tanya Tyo.
"Dengan senang hati" ucap Ratna bahagia.
Tyo pun memakaikan kalung tersebut. Mereka lalu berjalan-jalan di pantai sambil mengobrol. Ratna yang merasa sangat bahagia lalu berlari ke arah pantai bermain air. Tyo mengejarnya dan mereka berdua lalu malah main air basah-basahan. Mereka tampak begitu menikmatinya dan sangat bahagia.Tiba-tiba...
"Ahh.. tolong!!! Ukh.. *Blub blub blub* Tyo.. tolong... tolong aku.. Tyo... *blub blub* tolong..." Ratna sudah mau tenggelam karena terseret ombak, ternyata Ratna tak bisa berenang.
Tyo yang panik melihat kejadian tersebut segera bergegas menyelamatkan Ratna yang terseret ombak. Tyo begitu berusaha keras menyeret Ratna keluar dari air. Akhirnya Ratna pun bisa tertolong dan dibawah ke tepi pantai. Dengan cepat Tyo segera melakukan CPR agar air yang tertelan bisa keluar dan Ratna bisa sadar kembali. Selang beberapa saat.
"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.. Tyo.. Ah?! Kalungnya?" Ratna siuman dan segera tersadar untuk memastikan apakah kalung yang diberikan Tyo masih ada atau tidak. "Syukurlah.. masih ada"
"Bodoh!! Kau nyaris mati dan kau malah sempat-sempatnya memikirkan kalung pemberianku. Itu sama sekali tidak penting, yang terpenting itu adalah keselamatanmu. Bodoh!" ucap Tyo keras sambil sedikit meneteskan air mata. "Kalau kau kita tidak bisa berenang jangan coba-coba lagi untuk berada agak jauh ke dalam air, itu sungguh membuatku khawatir. Sepertinya kau harus diberi pelajaran les berenang olehku."
"Maafkan aku Tyo, terima kasih.. Ngomong-ngomong bagaimana caranya kau bisa menyelamatkanku?" tanya Ratna penasaran.
"Aku melakukan CPR" ucap Tyo singkat.
"Apa?!! Jadi kau telah menciumku?" Ratna kaget.
"Ya, begitulah. Ini demi kebaikanmu."
"Padahal ciuman pertamaku seharusnya bersama kekasihku yang benar-benar aku cintai!" seru Ratna merengek.
"Kalau begitu jadikan aku kekasihmu yang benar-benar kau cintai!" tegas Tyo.
Ratna tersentak pelan, " Tyo..." wajah Ratna memerah.
"Kalau begitu, biarkan aku memberikanmu first kiss yang sebenarnya.." ucap Tyo.
['Warning' anak di bawah umur dilarang terus melanjutkan membaca cerita ini :v]
Tyo mendekatkan wajahnya ke wajah Ratna. Bibir mereka bersentuhan. Ratna menerima ciuman lembut dari Tyo.
*kiss*
*kiss*
*kiss*
"Rasanya seperti Orange?" ucap Ratna.
"Ya, tadi kan aku minum jus Orange" terang Tyo yang lalu melanjutkan ciumannya.
*censored*
*censored*
*censored*
*CENSORED WOI!!* >.<
"Berarti dengan ini aku resmi menjadi pacarmu" ucap Tyo.
"Iya.." Ratna mengiyakan lalu menarik kepala Tyo lagi dan kembali menciumnya.
Skip.
"Pakaian kita basah, aku tau toko baju dekat sini. Ayo kita singgah membeli pakaian. Waktu kita masih 54 menit lagi. Masih bisa, ayo!" ajak Tyo.
Mereka pun mengganti pakaian mereka. Tyo lalu menyewah sebuah motor ditempat penyewaan kendaraan. Tyo langsung tancap gas menuju tempat latihan, sementara dijalan Ratna lalu memeluk erat Tyo. Sekarang dia yakin bahwa orang yang dia cintai adalah orang yang berada tepat di depannya yang lagi dipeluknya ini, yaitu Tyo. Kapten basket tim NBC, juga kapten basket dari SMA Stars.
***
Baca Full: Basketball and Love
Link: https://www.peuru.com/p/bl.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar