Keesokan harinya, seorang gadis yang dikenal Bima sebagai manajer di tim basket sekolahnya mendatangi Bima yang sedang berlatih sendiri di lapangan basket dekat sekolah mereka. Nama gadis tersebut adalah Kirana.
"Hai Bima, rajin sekali berlatih basket lagi di hari ini! Kalian kan baru selesai menang kemarin. By the way, selamat ya kalian akhirnya menang." Ucap Kirana.
"Iya, makasih ya Kirana :)" balas Bima singkat.
"Padahal jujur aku juga ingin terpilih sebagai manajer tim NBC. Dan merayakan kemenangan bersama-sama kemarin." Seru Kirana.
Bima hanya mendengarkan.
"Dilihat berkali-kali kau sungguh bersinar dan hebat. Apa kau tau, aku selalu memperhatikanmu sejak aku jadi Manajer tim Basket sekolah kita." Terang Kirana.
"Aku tidak bersinar kok. Aku hanya melakukan apa yang menjadi peranku dan berusaha sebaik mungkin," balas Bima. "By the way, selalu memperhatikanku maksudnya apa?"
"Ah tidak bukan apa-apa. Aku hanya kagum padamu!" seru Kirana.
Bima menatap Kirana dalam.
"Kirana, mau menemani-ku bermain basket?" ajak Bima.
"Ahh..? Boleh?"
"Ayo!" panggil Bima.
"Oke, baiklah" balas Kirana.
Merekapun bermain bersama.
"Ahh... aku kalah telak. Harusnya kau mengalah pada perempuan Bima!" sahut Kirana.
"Oh harusnya aku mengalah ya?" Bima bingung.
"Dasar tak peka!" cetus Kirana. "Harusnya disaat seorang wanita bertanding dengan seorang lelaki, lelaki tersebut harusnya mengalah untuk membuat wanita itu senang!"
"Ah.. maaf." Ucap Bima.
Kirana kemudian merebut bola dari Bima, melakukan lay up dan memasukan bolanya ke ring basket.
"Nah begitu dong. Biarkan aku memasukan sekali. Tee-hee~" ucap Kirana riang sambil menjulurkan lida sesaat.
"Bima! Apa kau sudah punya pacar?" tanya Kirana.
"Belum. Aku sempat menyukai seseorang dan menembaknya, namun dia tak menerima cintaku karena seseorang yang lebih disukainya." Keluh Bima.
"Baguslah! Berarti kamu masih single kan?" seru Kirana.
"Kok bagus?!" protes Bima.
"Karena aku menyukaimu!" terang Kirana. Sambil mengungkapkan isi hatinya, Kirana menarik baju Bima dan menghadapkan wajahnya dekat ke wajah Bima.
"Maukah kau menjadi pacarku?" tanya Kirana tegas.
"Tapi..." keluh Bima.
"Sebelum kau menjawab, aku akan menjelaskan alasan-ku menyukaimu! Sejak kelas 1, semenjak aku menjadi manajer tim basket sekolah kita dan bertemu denganmu. Aku sungguh terkagum semenjak melihat permainan basketmu, dan usahah kerasmu, berlatih lebih giat dari pada yang lainnya. Melihatmu menikmati permainan basket. Melihatmu tersenyum bahagia karena bermain basket. Membuatku turut senang dan bersyukur telah menjadi manajer tim. Pada akhirnya aku terus ingin tampak menjadi seseorang yang berarti untukmu. Namun sampai saat ini, kau malah tak pernah peka! Sampai pada kemenangan tim NBC melawan tim Semesta kemarin. Sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaanku kemarin. Tapi disaat aku memperhatikanmu, kau malah tampak kecewa melihat manajer tim bernama Ratna dicium oleh kapten tim kalian si Tyo. Aku menyadarinya, bahwa kau menyukainya, aku pun mengurungkan niatku. Tapi hari ini, aku sangat ingin bertemu dirimu, dan syukurlah aku bisa bertemu kamu di sini. Jujur, aku sungguh sangat menyukaimu sejak lama. Bima tolong jawab pertanyaanku, apa kau mau menjadi kekasihku?" keluh Kirana panjang lebar sambil meneteskan air mata.
"Kirana.. " ucap pelan Bima.
"Apa jawabanmu Bima?" tanya Kirana.
"Baiklah, maukah kau menjadi pacarku?" seru Bima.
Kiranapun memeluk erat Bima dan berkata, "Tentu, aku mau menjadi pacarmu! Terima kasih Bima. Penantianku selama ini akhirnya terbayarkan. Aku mencintaimu Bima!"
Bima dan Kirana pun akhirnya berpacaran.
Beberapa hari kemudian, Bima mendapat pesan bahwa Tyo dan Ratna akang mengadakan pertunangan. Seolah sudah move-on, mengetahui pemberitahuan seperti itu, Bima hanya bisa tersenyum. Bima-pun mengajak Kirana untuk datang ke pertunangan Tyo dan Ratna.
"Selamat ya! Tyo dan Ratna. :) Perkenalkan ini pacarku Kirana." Ucap Bima kepada Tyo dan Ratna.
"Wah.. selamat ya Bima, kau akhirnya punya pacar. :)" seru Ratna.
"Hai Kirana! :)" ucap Tyo.
"Iya, makasih. Selamat ya Ratna dan Tyo, untuk pertunangannya :)" jawab Kirana.
"Iya, makasih.." ucap Tyo dan Ratna.
"Ngomong-ngomong, aku ingin mengembalikan sesuatu padamu Bima." ucap Ratna.
"Apa itu?" tanya Bima penasaran.
Ratna pun pergi dan kembali dengan membawa sebuah Boneka Beruang yang pernah diberikan kepada Ratna oleh Bima. Boneka Beruang warna biru laut.
"Ini, karena aku sudah bertunangan dengan Tyo, jadi kumohon terimalah kembali Boneka Beruang ini yang pernah kau berikan padaku. Berikan ini untuk Kirana pacarmu." Seru Ratna.
"Ah.. aku mengerti." Bima sedikit kecewa, namun kemudian dia menghela napas dan menatap Kirana. "Kirana, ini Boneka Beruang kuberikan untukmu. Maaf kalau ini adalah hadiah yang sebenarnya kuberikan untuk orang lain, namun ku harap kau mau menerimanya, dan kuharap dengan menyimpan ini, kau akan terus mengingatku. Aku mencintaimu!" ucap Bima tulus.
Kirana pun menerima hadiah Boneka Beruangnya dan berkata, "Tak apa, meski ini awalnya bukan untukku, namun aku akan menerimanya karena bagaimanapun kau telah memberikannya untukku. Aku akan menjaga boneka ini, dan akan selalu mengingatmu. :)"
Mereka-pun tampak bahagia saat itu.
***
Baca Full: Basketball and Love
Link: https://www.peuru.com/p/bl.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar