Total Tayangan Halaman
Unggulan
Jesus Lead The Way: Puisiku Untuk-Nya
Let me tell you about me and my JESUS:) Imanuel Haleluya
Followers
Jumat, 20 November 2015
My NEW Tasted Creation.
Kamis, 19 November 2015
JJ Dan JQ
JJ Dan JQ
Hiduplah dua ekor anak anjing
dari satu ibu. Kedua anjing tersebut bernama JJ dan JQ. Mereka berdua adalah
adik kaka. JJ dan JQ bermain bersama setiap hari sampai larut sore.mereka
ditinggal oleh induknya dan dirawat oleh orang bernama Tyo. JJ dan JQ dirawat
oleh TYO dengan baik. Besarnya JJ dan JQ sangat cantik dan ganteng seperti TYO.
Kedua anjing tersebut gagah dan perkasa.TYO
Saat TYO,JJ,dan
JQ bermain TYO sedang bermain di dekat jurang ,TYO tersandung dan terjatuh ke
jurang. Saat itu TYO di tarik oleh JJ dan JQ. Kemudian, TYO pun selamat dari
bahaya, lalu JJ, JQ dan TYO pulang ke rumah. TYO bercerita tentang kejadian itu
kepada semua orang,“”.
By
Hanvin dan Tyo dan Kelvin
Rabu, 18 November 2015
Petra dan Lala
I
Petra
Petra adalah
seorang pemuda yang baik, pintar, berprestasi, mandiri, mudah bergaul, murah
senyum, kalem, dan selalu bisa membuat orang disekitarnya merasa nyaman.Apalagi
dia sangat rajin beribadah, saleh, dan selalu mengandalkan dan mengutamakan
Tuhan disetiap aspek kehidupannya.Baginya Tuhan adalah segalanya dalam
hidupnya.Dia melakukan semua perintah yang tertera dalam kitab suci dan selalu
berbuat baik kepada semua orang.Orang-orang disekitarnya banyak yang segan dan
menyukai sikap Petra yang nyaris dikatakan sempurna tersebut. Petra bisa begitu
karena hidup dalam keluarga yang takutakan Tuhan, kedua orangtuanya sukses
mendidik dan membesarkan Petra hingga menjadi seperti ini. Padahal keluarga
mereka adalah keluarga yang berkurangan.Ayah Petra bernama Johanes Ben Mosinda
dan Ibunya bernama Magdalena Ratmawati.Ayah Petra adalah seorang aktifis
kemanusiaan yang membela hak-hak orang kecil agar diperhatikan oleh Pemerintah
dan sering berhadapan dengan para pejabat dan pengusaha lalim yang akhirnya
menyebabkan Ayah Petra masuk keluar penjara beberapa tahun dengan berbagai
kasus rekayasa, hanya karena Ayah Petra berusaha membela hak-hak orang
tertindas dan mencoba membongkar kasus mereka. Karena hal tersebut sejak SD,
Petra sudah terbiasa mandiri dengan membantu Ibunya berjualan kue di pasar
setiap pulang sekolah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.Saat SMP Petra
sudah bekerja sebagai penyiar radio di sebuah tempat penyiaran swasta lokal di
Bandung sampai Kuliah.Karena masalah Ayah Petra yang menyebabkan Ayahnya harus
di penjara, Petra akhirnya menjadi tulang punggung keluarga.Walau begitu Petra
tak pernah lupa beribadah. Petra selalu mengingat nasihat Ayah dan Ibunya,
bahwa dalam keadaan apapun kita harus mengandalkan dan mengutamakan Tuhan
selalu, jangan lupa berdoa, baca kitab suci dan beribadah, bersyukurlah dalam
segala hal dan Takutlah akan Tuhan. Karena Takut akan Tuhan adalah permulaan
segala hikmat dan pengetahuan. Dengan menerapkan segala hal tersebut dan
mengingat segala wejangan dari kedua orangtuanya Petra sukses menjadi anak yang
berhasil di usia mudanya dan menjadi panutan banyak orang.
Petra kini sudah
kuliah.Dia memilih mengambil jurusan hukum karena dia prihatin dengan keadaan
hukum di Indonesia, terutama karena kasus Ayahnya.Dia mengorbankan beasiswanya
kuliah di jurusan broadcasting karena suatu alasan yang ada di dalam lubuk
hatinya yang sulit dijelaskan. Semua itu karena Ayah yang sangat dikasihinya. Untuk
membiayai kuliahnya, Petra tetap terusbekerja di tempat penyiaran Radio pada
malam hari, sedang dia kuliah pagi.Kini Petra sudah kuliah semester 6.Berkat
Petralah kehidupan keluarganya kini menjadi lebih baik, Petra adalah anak yang
berbakti kepada kedua orangtuanya dan pekerja keras.
Pada hari sabtu
malam dan minggu, Petra aktif pelayanan di tempat ibadahnya, ibadah untuk kaum
muda pada malam minggu dan ibadah umum pada hari minggu.Petra juga terlibat
dalam pelayanan konseling di tempat ibadahnya.Bisa dihubungi melalui telpon
maupun tatap muka pada hari Minggu sore di tempat ibadah. Imam mempercayakan
hal tersebut kepada Petra karena Petra memiliki dasar yang kuat dalam
keimanannya, juga Petra dikenal di acara Radionya suka memberikan solusi atas
segala permasalahan para pendengarnya.
Ketika hari selasa,
Petra memutuskan untuk cuti dari kuliahnya.Bersama ibunya pergi menjenguk
Ayahnya di penjara.Selain menjenguk Ayahnya mereka juga sudah berusaha
semaksimal mungkin meminta bantuan ke segala Lembaga Hukum dan Pemerintah yang
ada walaupun sampai saat ini hasilnya masih belum ada titik terangnya.Beberapa
waktu yang lampau Ayah Petra sudah beberapa kali dinyatakan tak bersalah.Namun
ada saja pejabat dan pengusaha lalim yang berusaha menjebloskan Ayahnya Petra
ke dalam penjara.Kasus Ayahnya Petra sampai sempat menjadi bahan studi di
Universitas jurusan Hukum tempat dia menimbah ilmu, bahkan sampai saat
ini.Teman-teman Ayahnya Petra banyak yang berkhianat karena terbujuk uang
rayuan dari para pejabat dan pengusaha lalim yang bermasalah dengan Ayahnya
Petra.Walau begitu tak sedikit orang yang dengan hati nuraninya tergerak untuk
berjuang membongkar kasus Ayahnya Petra. Sang Imam selalu mendoakan Petra dan
keluarganya, terutama Ayah Petra yang masih mendekam di dalam penjara. Sang
Imam adalah teman dekat Ayahnya Petra. Dia mengenal bahwa Ayahnya Petra adalah
orang yang jujur dan benar memperjuangkan keadilan.
Saat di Penjara, Petra berbicara dengan Ayahnya, “Pa,
minggu kemarin Mama dan Petra sudah ke Mahkamah Agung untuk mengirim surat yang
Ayah buat. Petra juga meminta bantuan dosen Petra untuk membantu menyelesaikan
kasus ini.Papa tenang aja.Terus berdoa.”Petra menguatkan.
“Makasih Petra, makasih Sayang(Istri). Kalian telah
berjuang demi Papa.Papa bangga terhadap kalian.Papa selalu berdoa kepada Tuhan
agar kebenaran ini dinyatakan. Dan percayalah kebenaran pasti akan terungkap.
Kebenaran tidak akan pernah kalah dari kejahatan. Tuhan melihat hamba-hambanya
yang terus berjuang setia demi kebenaran.”Ayah Petra berterima kasih dan
memberi wejangan firman Tuhan.
“Iya, Pa. Amin.” Ucap Petra dan Ibunya mengamini
perkataan sang Ayah.
“Petra, Mama. Minggu kemarin, hari kamis.Papa ditawari
untuk berdamai. Dan jika menandatangani surat perjanjian, maka Ayah akan
diberikan uang sejumlah 10 Milyar. Tapi Ayah gak mau. Selain karena bisa
dijebak, itu uang haram. Itu uang dari menindas orang susah. Bagaimana mungkin
Ayah menerima uang tersebut dan berdamai dengan meraka serta menutup kasus ini,
sedangkan para korban itu sekarang menetap di tempat penampungan bersusah payah
karena kasusnya di biarkan Pemerintah. Masakan Ayah bersenang di atas
penderitaan orang lain. Petra, ingatlah satu hal.Jangan pernah tergoda menerima
uang sogokan jika terjadi kelak padamuseberapa besarnyapun uang tersebut.Jangan
tergoda.Karena Tuhan melihat segala perbuatan kita.” Cerita sang Ayah dengan
pesan rohani kepada Petra.
“Iya Papa. Apa yang Papa perbuat juga sudah benar. Petra
bangga sama Papa.” Ucap Petra.
“Papa, terima kasih karena sudah menjadi Suami dan
Orangtua yang luarbiasa bagi keluarga kita.Terus berdoa.Dan kuatkan iman agar
tetap teguh berdiri di dalam kebenaran.”Ucap Ibu Petra berterima kasih dan
memberi pesan rohani.
“Amin.Terima kasih semuanya”.Kata Ayah Petra.
Petra dan Ibunya pun akhirnya kembali ke rumah setelah
usai mengunjungi Ayahnya.Malamnya Petra siaran Radio.
II
Kecelakaan Ibunya Petra
Hari ini Petra
gajian.Tak terasa satu bulan sudah terlewati.Sekarang bulan Mei, Petra
berencana mau membelikan hadiah kalung emas untuk ibunya, hitung-hitung juga untuk
investasi.Ibu Petra sekarang membuka usaha warung makanan, walau masih kios
kecil tapi usahanya sudah mendatangkan hasil yang cukup melimpah. Kios tersebut
dibuka sebagian besar dari dana gaji yang diberikan Petra kepada Ibunya.
Setidaknya dari usaha warung makanan tersebut Ibunya Petra sudah bisa
mempekerjakan 6 orang karyawan.1 kasir, 3 pelayan dan 2 tukang masak. Warung
makannya tidak sepenuhnya dikelola oleh Ibunya Petra, akan tetapi lebih banyak dikelola
oleh karyawannya. Di rumah Ibu Petra membuat kue untuk dibawa ke warung makannya
yang diberi nama Warung Makan Sejahtera. Untuk resep makanan di warung makanan
milik Ibunya Petra, tentunya resepnya dari resep milik buatan Ibunya
Petra.Ibunya Petra jago masak, masakannya enak sekali.Makanan dan kue di warung
tersebut bisa diorder.
Saat Petra
berencana mau membelikan kalung emas buat Ibunya, tiba-tiba handphonenya
berdering.Panggilan masuk dari ibunya.
“Halo, Ma”Petra menjawab telpon.
“Halo, Mas. Ini Ibunya kecelakaan. Tadi ada motor yang
ngebut nabrak Ibu-mu. Sekarang Ibunya gak sadarkan diri dan lagi di dalam
Ambulance di bawa ke rumah sakit” Sang penelpon menjelaskan.*Sang penelpon
mengetahui itu nomor anaknya karena di handphone Ibunya Petra, tertulis Anakku
Petra.
“Apa?! Makasih Pak udah menghubungi saya dan menolong Mama
saya. Saya akan segera ke rumah sakit. Alamat rumah sakitnya dimana ya pak?”
“Rumah sakitnya, Rumah Sakit Siloam, Mas. Alamatnya…
Bentar saya tanya perawatnya dulu.” Jawab penelpon.
“Oh.. Saya tau Rumah Sakit Siloam, Pak. Saya segera ke
sana. Makasih Pak.” Petra.
“Oh iya, iya.Sama-sama Mas.”Telpon dimatikan.Petra pun
batal membeli kalung emas dan segera menuju ke Rumah Sakit.
Setibanya di Rumah
Sakit.Petra segera menuju ke Pusat Informasi Rumah Sakit Siloam.
“Suster, Pasien bernama Magdalena Ratmawati apa benar
dirawat di Rumah Sakit ini?dirawat di ruang nomor berapa ya?”Petra menanyakan
kepada suster.
“Sebentar ya Mas.Saya cek dulu.”Sang Suster pun
memeriksa daftar pasien dan nomor ruang tempat pasien dirawat.
“Ada Sus?”Tanya
Petra serius.
“Ada Mas. Ibu Magdalena Ratmawati sekarang sedangdioperasi di UGD lantai 2.”
“Makasih Sus” Ucap Petra berterima kasih.Petra pun
segera berlari mencari ruangan tempat Ibunya dioperasi.
Setibanya Petra di
depan pintu ruang UGD tempat Ibunya dioperasi.
“Mas, kamu yang namanya Petra ya?”Seorang Bapak
menanyakan.
“Iya Pak.” Jawab Petra.
“Ibumu dioperasi di sini.Ini Handphone dan dompet
Ibumu.” Jawab sang bapak yang menolong Ibunya Petra.
“Terima kasih Pak ….” Ucapan Petra tiba-tiba dipotong
oleh seorang pria.
“Maaf Mas, saya yang menabrak Ibu anda. Saya gak sengaja
mas, karena terburu-buru. Saya akan ganti rugi sebisanya Mas. Tolong jangan laporkan
saya ke Polisi.Saya gak mau dipenjara.Maafkan saya Mas.”
“…Ini semua adalah kecelakaan. Pasti ada alasan dibalik
semua ini. Meskipun Mama saya sampai terluka, saya tidak akan menuntut Mas.
Asalkan Mas tidak mengulangi kesalahan Mas.Dengan ganti rugi biaya Rumah Sakit
saja, itu sudah lebih dari cukup.”
“Makasih Mas. Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya.
Tapi Mas, uang saya mungkin gak cukup untuk membiayai biaya Rumah Sakit Ibunya
Mas. Saya gak punya duit banyak Mas.Sekali lagi maaf Mas.”Sambil menunjukan
ekspresi sedih dan merasa bersalah.
“Huuh..Mas.Udah bikin ulah, nabrak orang trus mau
tanggung jawabnya setengah-setengah.Jangan mau Mas Petra.Kalau tidak laporkan
saja dia biar tahu rasa.”Ucap Bapak yang menolong.
“Gak apa-apa Mas.Saya ikhlas kalau Mas ini hanya bisa
ganti rugi seadanya.Saya juga tidak akan lapor ke Polisi.”Petra mengikhlaskan.
“Makasih Mas. Saya akan ganti rugi semampu saya Mas.
Saya janji.”
“Bah..Mas Petra terlalu baik Mas.Jangan mau diakali.”Seru
bapak yang menolong.
“Saya gak boong Pak. Saya bukan orang kaya Pak. Tolong
pengertiannya Pak.” Jawab sang penabrak.
“Ya sudah, gak apa-apa.Saya sudah mengikhlaskan.Toh ini
juga kecelakaan.”Ucap Petra menerima keadaan.
“Makanya jangan sok-sokan ngebut dijalanan.Untung Mas
Petra baik.”Seru bapak yang menolong.
“Saya khilaf Pak. Maafkan saya.Sekali lagi maafkan saya
Pak.”
“Iya.” Petra
“Ya, jangan diulangi lagi.”Kata Bapak yang menolong
Ibunya Petra.
“Nama Bapak dan Mas siapa ya?”Petra bertanya.
“Saya pak Nurdin.”Jawab Bapak yang menolong.
“Saya Agus, Mas. Mas namanya Petra ya?” sang penabrak.
“Iya, saya Petra.” Jawab Petra.
“Ibu saya masih dioperasi ya di dalam?” Tanya Petra
“Iya Mas.”Sahut Pak Nurdin dan Agus.
“Kalau gitu Mas, saya balik dulu.Yang penting saya sudah
lega, keluarganya udah ada yang datang.”Ucap pak Nurdin.
“Baik Pak. Terima kasih banyak. Ini terima ya
pak(mengeluarkan lembaran uang) sebagai ucapan terima kasih saya dan untuk
ongkos pulang juga.” Petra.
“Gak usah Mas, saya ikhlas nolong.”Tolak pak Nurdin.
“Jangan Pak, tolong diterima.”Ucap Petra meminta Pak
Nurdin menerima pemberian.
“Tidak usah Mas.”
“Tidak apa-apa Pak. Terima saja.” Paksa Petra.
“Baiklah Mas, kalau Mas memaksa. Terima kasih Mas.Saya
pamit dulu.” Pak Nurdin pun menerima dan pergi pulang meninggalkan Petra
bersama Agus di depan ruang UGD tempat Ibunya Petra dioperasi.
“Mas, saya ambil uang di ATM dulu. Saya gakakan lari
Mas. Sebagai jaminannya KTP saya, saya kasih ke Mas sementara.” Ucap Agus.
“Baik Mas.Silahkan.” Petra mengiyakan dan menerima KTP
Agus lalu membiarkannya pergi menuju tempat ATM. Petra menunggu di depan ruang
UGD sembari berdoa dan menunggu dokter keluar memberikan kabar.
Skip
Dokter pun keluar
dan mengatakan pada Petra bahwa Ibunya selamat dan sudah melewati masa kritis.
III
Pertemuan Petra dan Lala
Seminggu kemudian.Ibunya
Petra sudah dipindahkan ke ruang perawatan dan Petra juga sudah memberitahu
Ayahnya mengenai kecelakaan Ibunya.Imam dan orang-orang dari tempat ibadah juga
sudah datang berkunjung menjenguk Bu Magdalena. Hari ini Petra pulang lebih
awal dari tempat kuliahnya untuk menjengguk Ibunya. Setibanya di rumah sakit
dalam perjalanan menuju ruangan Ibunya, tiba-tiba Petra yang terburu-buru
menuju ke ruangan tempat Ibunya dirawat tak sengaja bertabrakan dengan seorang
gadis dibelokan.
“Awh.. sakit. Hati-hati dong kalo jalan. Pake mata jangan pake dengkul.”
Jawab cetus sang gadis. Padahal kejadian tabrakan tersebut tak sepenuhnya salah
Petra. Mereka berdua pun segera berdiri.
”Maaf. gue gak sengaja. Karena buru-buru gue jadi gak terlalu meratiin
jalan. Sekali lagi maaf ya.” Petra meminta maaf.
“Huhh.. Maaf, maaf. Sakit nih. Udah bete ama Mama, elu lagi bikin tambah
bete gue.” Keluh sang gadis.
“Aduh maaf ya. Mau gimana lagi? Kan gak sengaja. Aku beliin minum deh ya
sebagai tanda permintaan maaf.” Ucap Petra.
“Oh jangan-jangan lu sengaja lagi nabrakin diri lu ke gue. Sebenernya lu
cuman pengen deketin gue doang kan? Lu mau modusin gue. Iya kan?”tuduh sang
gadis. *Kegeeran ya ceweknya. Hihi*
“Gak, gak. Yang tadi itu emang gak disengaja. Gue beneran lagi buru-buru mau jenguk
seseorang.Jangan salah paham, please.” Jawab Petra
“Oh yaudah, gak
terima sogokan.”Cetus.
“Ini gak nyogok
kok cuman sebagai tanda permintaan maaf aja.Kalau gak mau yaudah.Sekali lagi
maaf ya.” Kata Petra.
“Eh gak
jadi.Karena situ udah nabrak.Jadi gak pa-pa beliin saya minuman. Pocari ya?.:p”
Sang gadis pun menerima tawaran Petra.
Petra
tersenyum.“Ok.” Mereka berduapun pergi ke kantin untuk membeli minuman.
Setibanya di kantin.“Bu pesen Pocarinya dua.Harganya
berapa ya?” Tanya Petra.
“Harganya Rp.
10.000 dua.Bentar ya mas.”Ibu kantin mengambil 2 botol pocari.
Bu kantin
menyodorkan.“Masih ada lagi Mas?”tanya bu kantin.
“Mbak mau pesen
yang lain lagi gak?” Tanya Petra kepada sang gadis.
“Nama gue bukan
mbak ya!Nama gue Lala.Gak usah deh, Pocari aja cukup.”
“Oh ok Lala.”Jawab
Petra singkat.
“Belinya Pocari
aja bu, ini uangnya.”Jawab Petra kepada Bu Kantin sambil menyerahkan uang
pembelian.
“Makasih
Mas.Ini kembaliannya.” Bu Kantin.
“Sama-sama bu.”
Ucap Petra.
“Gue duluan ya
kalo gitu?”Kata Petra ke Lala.
“Ih gak boleh
gitu dong.Lu kok gak bertanggung jawab main pergi gitu aja.Temenin gue dulu
dong.” Seru Lala.
“Ya udah
deh.Gue temenin lu dulu.”
“Nah gitu
dong.”
Petra dan Lala kemudian duduk di kantin bersama,
mereka kemudian mengobrol berdua.
“Makasih ya
Pocarinya.”Ucap Lala sambil meminum Pocarinya.
“Iya
sama-sama.”
“Gue juga mau
minta maaf udah jutek tadi sama lu. Padahal kejadian tabrakan tadi gak
sepenuhnya salah lo.Gue tadi abis kabur dari nyokap.” Ucap Lala.
“Kabur kenapa?”
tanya Petra.
“Kepo.”Lala
meledek.
“Ehh.. -.-”
“Tadi kabur
karena kesel aja akan sesuatu hal aja.” Kata Lala.
“Kamu pasien di
sini ya?”Petra menanyakan.
“Iya. Udah
jelas-jelas gue pake baju kayak gini. -_-”cetus Lala.
“Maaf,
maaf.Cuma mastiin aja.” Jawab Petra.
“Sakit apa
kalau boleh tau?” sekali lagi Petra bertanya.
“Rahasia.Orang
baru gak boleh banyak tau.” Ucap Lala.
“Sakit
‘Rahasia’. Baru tau ada nama penyakit Rahasia.” Canda Petra.
“Ah elah, lu
bisa becanda juga ya? Oh iya nama lu siapa? Kenalan dulu dong biar sreg.”
“Nama gue Petra
Imanuel Mosinda, panggil aja Petra.”Petra memperkenalkan diri.
“Kalo gueLala Angela Numeta.
Nama panggilan udah tau kan?”
“Kamu lagi
dicariin Mamamu kan?Mending kamu balik dulu ke Mamamu.Nanti Mamamu khawatir
loh.”Petra menyarankan.
“Ah lu gak
asik. Gue lagi bete ama Nyokap.Mending lu temenin gue dulu.” Bujuk Lala.
“Gue lagi males ketemu
Nyokap gue, soalnya Nyokap gue udah jarang jenguk gue di rumah sakit ini. Dia
terlalu sibuk sama pekerjaannya, padahal anaknya lagi sakit di rumah sakit.
Alasannya untuk biayain pengobatan gue. Emang gue tau itu baik, tapi kalo
karena itu trus bikin Mama jadi jarang ke rumah sakit kan gue juga jadi kecewa.
Gue sedih kalo cuma ditemani sama Oma dan Bibi(pembantu Mikha).Sedangkan kalo
sama sahabat-sahabat gue, gue gak mau mereka ngeliat gue dalam keadaan kayak
gini.”Cerita Lala.
“Kamu ambil
positifnya aja Lala. Bersyukur, Nyokap lu masih bisa datang jenguk lu walau
jarang. Setidaknya dia tetap perhatian ama lu dan pastinya dia sayang ama lu.
Nyokap kamu jarang jenguk bukan karena dia gak mau, namun untuk kebaikanmu
juga. Seharusnya lu mendoakan keberadaan Mamamu. Minta sama Tuhan agar Mamamu selalu
diberikan kesehatan, diberikan kesuksesan dalam pekerjaannya. Dan utamanya agar
kamu penyakitnya bisa disembuhkan sama Tuhan.”Saran Petra.
“Doa?Tuhan?
Ahh..Omong kosong. Gue gak percaya sama begitu-begituan. Jangan ngomongin Tuhan
sama gue. Dulu gue pernah berdoa sama Tuhan untuk kesembuhan Papa gue, yang
punya penyakit sama kayak gue. Tiap hari gue berdoa agar penyakit Papa
disembuhkan dan operasinya berhasil, tapi nyatanya apa? Tuhan diam aja, Tuhan
gak dengar doa gue. Papa gue akhirnya meninggal 11tahun yang lalu. Sejak itu
gue gak percayasama Tuhan lagi. Ditambah, kalau Tuhan ada, kenapa penyakit Papa
diturunin ke gue juga.Apa Tuhan mau bunuh gue juga sama kayak Tuhan ngerenggut
nyawanya Papa?” ucap Lala yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan.
“Tuhan itu baik
La, apapun yang terjadi dalam hidup ini pasti ada alasannya. Papamu pasti sudah
tenang hidup di alam sana, di dalam surga. Tuhan gak mau bunuh Lala, tapi Tuhan
pasti memiliki rancangan terindah dalam hidup Lala.Tuhan mau melihat Lala tetap
setia dalam hidup Lala kepada Tuhan. Terus berdoa, percaya sama Tuhan dan
lakukan yang terbaik buat Tuhan dan sesama. Lala harus rajin baca kitab suci,
dari situ Lala bakal mengerti dan melihat betapa baiknya Tuhan itu.Dan yakini
Tuhan ada untuk Lala dan keluarga Lala.Tuhan baik dan memiliki rancangan
terindah buat Lala dan keluarga Lala.”
“Hmm…” terdiam
akan penjelasan Petra.
“Lala… disitu
kau nak.”Terdengar dari jauh suara panggilan seorang ibu-ibu memanggil namanya
Lala.
“Mama?”Lala terkejut.
Ibunya Lala pun
mendekati anaknya, “Lala maafin Mama ya?Mama tau Mama salah. Mama pasti akan
lebih sering jenguk Lala. Mama janji. Tapi jangan kabur lagi ya dari Mama.”
“Iya Ma..Maafin
Lala juga.”
Petra melihat
dengan tersenyum.
“Oh iya ini
kenalin Ma, namanya Petra.”Lala memperkenalkan Petra.
“Petra” Petra
memperkenalkan diri dan tersenyum bersalaman dengan Ibunya Mikha.
“Ini sahabatnya
Lala?”Ibunya Lala bertanya.
“Bukan Ma. Kita
baru kenalan tadi, trus ngobrol bareng.Petra anaknya baik Ma.”Lala menjelaskan.
Petra hanya
tersenyum.
“Makasih ya
udah jagain anak tante.Kami pergi dulu.Sekali lagi makasih.” Ucap Ibunya Lala.
“Iya sama-sama
bu. Mari.” Sahut Petra.
“Ayo Mikha kita
kembali ke ruang rawat.”Ibu Lala mengajak Lala kembali.
“Iya, Ma.” Ucap
Lala.
“Besok soremau
ngobrol di sini lagi gak?”tanya Lala.
“Boleh.”
“Janji ya?”
kata Lala.
“Iya” setujuh
Petra.
“Ya udah sampai
jumpa.Daa…” ucap Lala berpisah.
“Iya, Dada…”
Sambil melambaikan tangan kepada Lala.
Petra kemudian segera ke ruangan ibunya untuk
menjenguknya.
IV
Aku Penyiar Radio
Perkataan
Petra masih terngiang-ngiang di kepala Lala, bagaimana Petra dengan sangat
yakin menjelaskan betapa baiknya Tuhan itu.Petra juga menyarankan Lala untuk
kembali membaca kitab suci.Lala yang merasa terdorong dengan kata-kata Petra
memutuskan untuk membaca kitab suci, Lala meminjam kitab suci yang dibawa
neneknya.
Mikha, “Oma, boleh gak
Mikha pinjam kitab sucinya nenek?”
Neneknya Mikha, “Boleh
sekali Mikha, Mikha mau baca kitab sucinya?”
Mikha, “Iya Oma.”
Neneknya Mikha, “Wah puji
Tuhan, nenek senang dengarnya, Mikha akhirnya mau baca kitab suci lagi. Nenek
ambilkan dulu ya.”
Mikha, “Iya Oma.”
Neneknya Mikha, “Ini Mikha.
Sebelum baca kitab sucinya, doa dulu ya Mikha. Biar hadirat Tuhan lebih
terasa.”
Mikha, “Ok Oma.” Mikha pun
berdoa dan mulai membaca kitab suci lagi setelah sekian lama tidak pernah
membacanya.
Mikha
terenyuh ketika membaca satu kutipan ayat yang berkata “Sebab Aku ini
mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Namun dia lalu
mempertanyakan kutipan ayat selanjutnya yakni, “Dan apabila kamu berseru dan
datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu
mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan
segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN,
dan Aku akan memulihkan keadaanmu….”
Mikha merenungkannya sambil
meneteskan air mata, “Kenapa dulu saat aku berdoa kepadamu dengan
sungguh-sungguh dan Engkau tak menjawab doaku Tuhan, kenapa Kau biarkan orang
yang kusayangi pergi meninggalkanku selamanya?Kenapa? Jika benar ayat ini
berkata ketika ku datang berdoa kepada-Mu dan mencari Engkau dengan segenap
hati maka kau akan menjawab doaku, lalu kenapa dulu Kau tak mendengar doaku?
Kenapa Tuhan?” ucap Mikha dalam hatinya.
Neneknya Mikha, “Mikha,
kenapa kamu menangis nak?”
Mikha, “Oma, Mikha baru
membaca kalau kita berdoa dan mencari Tuhan maka Tuhan akan menjawab doa kita.
Lalu kenapa dulu saat Mikha berdoa dengan sungguh-sungguh untuk kesembuhan Papa
namun Tuhan tak mendengar doa Mikha?”
Neneknya Mikha, “Memang
benar Tuhan akan menjawab doa kita saat kita berdoa dan mencari Tuhan. Tapi
tahukah kamu Mikha, dalam setiap doa kita Tuhan akan merespon dengan 3 jawaban.
Pertama iya, kedua tunggu, dan ketika tidak.Dan mungkin jawaban Tuhan untuk
Mikha saat itu adalah tidak.Bagaimanapun juga Tuhan mempunyai rancangan yang
terbaik dalam hidup kita, jadi percayalah kepada Tuhan.Serahkan hidup kita ke
dalam pimpinan-Nya, maka pasti hidup kita akan jauh lebih berarti.”
Mikha, “…” menangis
mendengar pernyataan neneknya.
Besoknya
Mikha menunggu di kantin, Mikha berharap dapat bertemu dengan kak Petra
kembali.Setengah jamlebih menunggu kemudian Petra akhirnya muncul juga.Mikha
merasa sangat senang.
Mikha, “Kak Petra… di
sini.”Panggil Mikha kepada Petra.
Petra, “Ya..” segera menuju
ke tempat Mikha berada.
Petra, “Hai, udah nunggu
lama.” Menanyakan.
Mikha, “Udah setengah
jam-an lebih sih nunggunya.
Petra, “Maaf ya udah bikin
nungguh lama.Tadi abis dari tempat Nyokap dulu.”
Mikha, “Gak apa-apa. Lagian
juga Mikha kan yang ngajak ketemuan lagi. Oh yang kak jenguk di rumah sakit ini
nyokapnya kak? Sakit apa?”
Petra, “Minggu lalu
kecelakaan ditabrak motor.”
Mikha, “Oh… semoga cepat
sembuh ya.”
Mikha, “Ngomong-ngomong kak
Petra aku mau nanyain sesuatu hal. Kemarin Mikha udah mulai baca kitab suci
lagi, disitu menyebutkan bahwa Tuhan merancangkan yang terbaik buat kita, Tuhan
akan memberikan masa depan yang penuh harapan dan apabila kita datang mencari
Tuhan dan berdoa kepadanya, maka Tuhan akan ada menjawab doa kita dan Tuhan
juga akan memulihkan keadaan kita. Tapi kenapa dulu saat Mikha berdoa kepada
Tuhan, Tuhan seakan-akan gak mendengar dan menjawab permohonan Mikha.Sebenarnya
Mikha udah menanyakan hal ini kepada Oma Mikha, tapi Mikha ingin mendengar
langsung pendapat kak Petra.Gimana kak?”
Petra, “Wah baru nyampe
udah dikasih pertanyaan berat nih.Bentar ya, sebelum jawab kak mau pesan teh
juga ya.Kamu mau pesan makanan?”
Mikha, “Ah nggak udah tadi
kok.Oh iya maaf, kak pesan minuman atau makanan dulu aja.”
Petra pun memesan the dan memulai percakapan serius
dengan Mikha.
Petra, “Oke, gini Mikha.
Pertama kak senang kamu udah mulai membaca kitab suci lagi dan kak berharap itu
bisa dilakukan setiap hari. Dan untuk pertanyaan Mikha tadi begini, Tuhan benar
merancangkan yang terbaik untuk Mikha dan atas doa Mikha yang dulu seakan-akan
Tuhan tak mendengar ataupun menjawabnya, dan kini Mikha memiliki penyakit yang
sama dengan Papanya Mikha. Pasti Tuhan memiliki rencana yang terbaik buat hidup
Mikha.Tuhan menginginkan dalam kehidupan ini kita melakukan setiap firman-Nya
apapun yang terjadi. Kalau Mikha berkata Tuhan tidak mendengar atau menjawab
doa Mikha, itu salah besar. Tuhan mendengar doa Mikha, namun Tuhan memiliki 3
jawaban untuk Mikha.”
Mikha, “Iya, tunggu dan
tidak” potong Mikha.
Petra, “Nah benar.”
Mikha, “Mikha tau dari Oma
kemarin.”
Petra, “Ya kalau Mikha
sudah tau maka yang Mikha harus lakukan sekarang kembali kepada Tuhan.Tetap
berdoa. Mujizat Tuhan masih terjadi sampai saat ini dan kalau Mikha mengimani
dengan sungguh, percayalah mujizat itu akan terjadi dalam hidup Mikha.
Berharaplah pada Tuhan dengan sungguh. Yakini Tuhan akan menyembuhkan Mikha.
Oke.”
Mikha, “Ya…” ucap singkat
Mikha walaupun dia masih belum bisa menerimanya seutuhnya.
Mikha, “Makasih ya kak
Petra, ternyata ucapan kak Petra dan Oma Mikha gak jauh beda. Tapi Mikha senang
kak Petra mau menyediakan waktu buat Mikha.
Petra, “Iya sama-sama.”
Mikha, “Oh iya ngomong-ngomong kak Petra jangan-jangan
udah punya pacar lagi.Nanti disangkanya Mikha ganggu pacar orang lagi?”
Petra, “Gak kok kak Petra
masih single.”
Mikha, “Masa sih?Cowok seganteng kak Petra masih belum
punya pacar.Kak Petra bohong ya?”
Petra, “Serius. Kak masih
single.”
Mikha, “Hahaha..iya deh
percaya.”
Mereka berdua pun terus
mengobrol.Mikha kemudian mengajak Petra datang ke ruang rawat Mikha.Saat itu
ada Oma Mikha dan pembantu mereka.Petra memperkenalkan dirinya, Mikha juga
menjelaskan ke Omanya bahwa karena kak Petralah dia mau membaca kitab suci
lagi.Saat Petra mau pamit, Petra mengatakan bahwa ibunya dirawat di ruang nomor
sekian datang saja kalau mau bertemu. Petra juga mengatakan bahwa dia adalah
seorang penyiar radio dan meminta Mikha untuk mendengar siaran radionya pada
jam 9 malam sampai jam 11 malam kalau dia sempat. Mikha sedikit terkejut
kemudian mengiyakannya. Mikha meminta kak Petra untuk bertemu kembali besok
pada jam 4 sore di ruang rawatnya. Petra setuju.Petra pun pulang dan bersiap
untuk mulai bekerja sebagai penyiar radio.
Pada malam itu Mikha pun mendengarkan siaran radionya kak
Petra, Mikha tak menyangka bahwa orang yang baru saja dia kenal dan mulai akrab
dengannya adalah penyiar radio.Mikha merasa sangat senang.Mikha pun terkagum
mendengar siaran radionya.
V
I Love You
Hari demi hari Petra dan Mikha
sering bertemu hubungan mereka pun semakin hari semakin akrab.Entahlah apakah
benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mere berdua, terlalu cepat
menyimpulkan. Yang jelas mereka tampaknya saling tertarik satu sama lain.
Pada malamnya Mikha selalu mendengar
siaran radio kak Petra, menjadi obat tidurnya pada malam hari. Tentunya juga kini
Mikha selalu berdoa dan membaca kitab suci pada malam hari sebelum mendengar siaran
radio kak Petra agar ketika dia sudah tak sadar ketiduran dia sudah tidak lupa
dan tak perlu berdoa dan membaca kitab suci lagi karena sudah melakukannya.
Petra juga dalam siaran radio selalu mengucapkan semoga cepat sembuh untuk Mama
dan gadis manis yang jauh di sana. Setiap kali mendengar kata gadis manis
tersebut, hati Mikha selalu berbunga-bunga. Sudah jelas karena orang yang
disebut gadis manis tersebut sudah tentulah adalah Mikha.
Hubungan Mikha dan Ibunya Petra juga
semakin dekat karena Mikha sering datang berkunjung ke ruang rawat Ibunya Petra,
mereka sering mengobrol banyak hal.Demikian pula dengan Petra terhadap Ibu, Oma
dan pembantunya Mikha. Kedua keluarga mereka juga sudah saling akrab satu sama
lain, terkadang Ibunya Petra datang berkunjung ke ruang rawatnya Mikha dan
demikian dari keluarganya Mikha.Keluarga Mikha juga sudah mengetahui tentang
keberadaan Ayahnya Petra dan turut mendoakan agar kebenaran dapat segera
dinyatakan dan Ayahnyaa Petra dapat segera bebas.
Sampai akhirnya tibalah pada hari
dimana Ibunya Petra sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah.Petra dan
Ibunya ingin berpamitan dengan Mikha dan keluarganya di rumah sakit, namun
ternyata Mikha sedang jalan keluar bersama Ibunya.Akhirnya Petra menitipkan
salamnya kepada pembantunya Mikha, karena Omanya Mikha pun ternyata sedang
keluar.
Petra dan Ibunya akhirnyasegera
bersiap untuk pulang ke rumah.Padahal Mikha dan Petra belum mengetahui nomor telponmasing-masing
untuk saling berkomunikasi.Sama halnya dengan Ibunya Petra dan Orangtuanya
Mikha.
Setibanya Mikha dan Ibunya Mikha di ruang rawatnya, disitu ada
Omanya dan pembantunya. Mereka pun memberi kabar bahwa Petra dan Ibunya baru
saja kembali pulang ke rumahnya hari ini dan dapat salam dari keluarganya.
Mikha yang mendengar hal tersebut segera berlari keluar dengan sedihnya, Mikha
mulai menyucurkan air matanya.Mikha berkata dalam hatinya kenapa kak Petra
tidak menunggunya terlebih dahulu.Mikha terus berlari menuju keluar sambil
menangis.Dia tidak menghiraukan orang-orang disekitar yang memerhatikannya.
Setibanya diluar Mikha segera melihat ke sana kemari mencari keberadaan kak
Petra, namun tak kunjung menemukannya. Ternyata di tempat yang berbeda Petra
sedang berlari kembali menuju ruangan Mikha untuk mengucapkan satu hal.Petra
pun diberitahu bahwa Mikha sedang berada di luar mencarinya.Petra segera
menyusul Mikha.
Setibanya Petra di luar, Petra melihat Mikha yang sedang terduduk
menangis.Menangis terseduh-seduh meratapi kepergian Petra.Petra yang merasa
sedih juga melihat keadaan Mikha dan perasaan sayang yang muncul dalam hatinya
segera mendekati Mikha dan memanggilnya bahwa dia masih di sini.Mikha yang
terkejut gembira melihat keberadaan kak Petra segera berdiri dan memeluk erat
Petra, Petra pun juga memeluk erat Mikha.
Mikha, “Kak Petra jahat. Harusnya kan tunggu Mikha dulu baru pulang.
Kak Petra bahkan belum memberi tahu nomor handphone kak Petra.Mikha takut gak
bisa ketemu kak Petra lagi.”Berkata sambil menangis terseduh-seduh.
Petra, “Maaf. Padahal walau kak Petra segera kembali pulang, Mikha
kan tetap bisa nelpon kak Petra di siaran radio. Padahal kak Petra selalu
nunggu Mikha buat nelpon di siaran radionya kak Petra, tapi gak pernah.
Bagaimanapun kak Petra minta maaf karena gak berpamitan langsung sama Mikha.”Ucap
Petra sambil mengelus kepala Mikha.”
Mikha, “Kak Petra sebenarnya Mikha… Mikha… Mikha sayang banget sama
kak Petra. Mikha cinta sama kak Petra.Mikha gak mau jauh dari kak Petra. …”
Ungkap Mikha mengakui perasaanya.
Petra, “Mikha… kak Petra juga mau jujur. Kak Petra juga sebenarnya
punya rasa sama Mikha dan kak Petra sadar bahwa kak Petra sayang sama Mikha.
Kak Petra juga gak mau jauh dari Mikha.Mikha mau jadi pacar kak Petra?”Ucap
Petra menyatakan cinta.
Mikha, “Mau kak, Mikha mau jadi pacar kak Petra.Mikha sayang banget
sama kak Petra.”Tegas Mikha menerima lamaran Petra.
Mereka pun hari itu resmi
jadian.Mereka memberitahu kedua orangtua tentang hubungan mereka.Petra pun
segera pulang bersama Ibunya.Namun sebelum itu Petra berkata kepada Mikha bahwa
dia akan terus datang menjenguknya, menjenguk pacarnya yang tersayang. Mereka juga saling bertukar
nomor telepon masing-masing untuk saling menghubungi satu sama lain. Baik Petra
dan Mikha maupun orangtua mereka.Hari itu menjadi salah satu hari terindah
dalam hidup mereka, mereka sangat bahagia.Mereka pun mendoakan hubungan Petra
dan Mikha ke dalam tangan Tuhan.
VI
Awal Hubungan
Hari ini Petra datang menjenguk
pacarnya Mikha.Sebelum itu pada pagi harinya Petra mengirim pesan kepada Mikha
lewat Line, ucapan selamat pagi.Lalu saat di perjalanan menuju ke rumah sakit
pada sore hari, Petra mendapat ide untuk membeli seikat bunga untuk diberikan
kepada kekasihnya tersayang.Petra pun singgah membeli seikat bunga.
Petra, “Mbak, bunga yang bagus untuk pacar saya yang lagi sakit apa
ya? Saya pesan seikat dong.”
Mbak penjual bunga, “Ini mas, bunga untuk pacar yang lagi sakit.
Harganya Rp. Sekian(gak tau harga bunga).”
Petra, “Saya beli mbak, ini uangnya.”Menyerahkan uang kepada mbak
penjual bunga.
Mbak penjual
bunga, “Ini kembaliannya mas, makasih.”
Petra, “Iya mbak sama-sama.”
Petra pun segera
menuju rumah sakit.
Sedang Mikha yang menunggu kekasihnya
dalam perjalanan, bersiap-siap dan dandan secantik mungkin walaupun tetap
mengenakan pakaian rumah sakit.Oma Mikha dan pembantu Mikha Bi Sulis yang
melihat gelagat Mikha yang bersiap menunggu kedatangan sang kekasih, merasa
lucu namun tetap membantu Mikha untuk bisa tampil cantik. Sungguh indah cinta
pasangan muda, bukan berarti cinta pasangan tua juga tak indah. Hahaha…
Petra pun akhirnya tiba di rumah
sakit, dia segera menuju ke tempat Mikha.Setibanya dekat pintu ruangan tempat
Mikha dirawat, Petra segera menyembunyikan bunganya untuk memberikan surprise
kepada Mikha. Tibalah Petra depan pintu tempat Mikha di rawat yang sengaja
dibuka. Petra segera menampakan diri.
Petra, “Selamat Sore semuanya.”Salam Petra ramah.
Omanya Mikha, “Selamat Sore nak Petra.”
Bi Sulis, “Selamat Sore.”
Mikha, “Selamat Sore sayang.Akhirnya yang ditunggu datang juga.
Hehe..” ucap Mikha sambil tertawa manis.
Petra, “Ini ada hadiah buat kamu. Tadaa..” Memberi surprise kepada
Mikha.
Mikha, “Makasih sayang.”Segera memeluk Petra.
Petra, “Iya masama.”Memeluk Mikha balik.
Petra, “Mikha uhm..uhm..” memberi tanda.
Mikha, “Kenapa ‘yang.”Tanya Mikha polos.
Petra, “Gak malu diliatin Oma sama pembantu kamu?” Tanya Petra yang
agak malu diliatin berpelukan sama Mikha oleh Oma dan Pembantunya Mikha.
Mikha, “Ah… biarin kan kamu pacar aku. Jadi ya sah-sah aja.”Jawab
Mikha cuek.
Petra, “Haduhh..” keluh Petra dalam hati.
Petra, “Ya, udah ya sayang gak baik lama-lama.”
Mikha “Ah… kamu gak asik ah… ya udah deh.Bagaimanapun makasih ya
bunganya.”Ucap Mikha berterima kasih sambil mengecup pipi Petra dengan segera.
Mikha, “Itu ciuman pertama dari aku, tanda terima kasih karena udah
bawain bunga buat aku dan sebagai tanda awal hubungan kita.”Ucap Mikha nakal.
Petra hanya
terdiam tersipu malu, sambil menengok ke arah Oma dan pembantunya Mikha.
Petra pun berkata, “Lain kali gak boleh asal nyium lagi ya. Aku mau
kita pacaran yang sehat.Oke.”
Mikha, “Maaf ya sayang, abisnya aku sayang banget ama kamu.Liat kamu
jadi gemes bawaannya pengen nyium.Maaf ya.”Ucap Mikha meminta maaf.
Petra, “Gak boleh gitu.Lain kali jangan lagi ya.”
Mikha, “yah… kok gitu sih.Kita kan udah pacaran.”
Petra, “Aku mau kita pacaran sehat sayang.”
Mikha, “Tadi meluk boleh, nyium gak boleh.”
Petra, “Meluk
masih boleh karena dengan meluk kita bisa merasa lebih nyaman dan pelukan
merupakan basic need of life, ok.Tapi kalo nyium nanti takutnya kebablasan. Gak
mau kan ntar kebablasan. Apalagi Mikha kan masih SMA. Sekolah yang tinggi dulu
baru nikah trus boleh ciuman.”
Mikha, “ah elah, lama banget kalo gitu mah. Kecewa..” jawab Mikha
bete.
Petra, “Kita jalanin aja hubungan kita di jalan yang benar, pasti
Tuhan akan merestui.”
Oma Mikha, “Amin. Benar kata nak Petra Mikha, kamu beruntung dapat
pacar yang pengertian dan bijaksana.”
Mikha, “Iya oma. J”
Petra, “Makasih Oma.”
Bi Sulis, “Non Mikha beruntung loh punya pacar kayak Mas Petra. Dewasa
banget.Dijaga bener-bener ya Non. Bi Siti doain semoga langgeng sampe nikah
deh.Amin.”
Mikha, Petra dan
Omanya Mikha, “Amin.”
Mikha, “By the way, baru pacaran aja udah di doain sampe
nikah.Haha…” ucap Mikha.
Petra, “Iya.” Setuju Petra.
Bi Sulis, “Gak apa-apa Non biar langgeng.”
Mikha, “Iya,
Amin.”
Petra tersenyum.Mikha
lalu menaruh bunga yang di bawa kekasihnya Petra ke vas bunga.
Petra, “Mikha, aku mau nanya. Kalo Mikha keluar sabtu besok pas
malam minggu bisa?”
Mikha, “Kamu mau ngajak aku malam mingguan.”
Petra, “Malam mingguan?Bisa dibilang gitu juga sih, tapi lebih
tepatnya mau ngajak kamu ibadah youth.Bisa nggak?”
Mikha, “Oh…Bisa.Aku mau.Kata dokter Mikha boleh keluar kok.Akusoalnya
pernah diajak keluar dulu sama Mama.”
Petra, “Oke, kalau gitu besok aku jemput kamu jam 5 ya. Ibadahnya
sih mulai jam setengah 7, tapi karena perjalanan dari sini ke tempat ibadah
sekitar 1 jam kalo naik motor dan aku harus persiapan buat melayani setengah
jam-an jadi aku jemput jam 5.”
Mikha, “Oki doki(Oke).” Ucap Mikha setujuh.
Petra, “Aku jadi WL(Worship Leader) loh.”
Mikha, “Wih keren.Berarti suaranya bagus dong.Aku belum pernah
denger kamu nyanyi.Nyanyiin aku lagu yang romantis dong.”
Petra, “J
Boleh. Bentar lagu apa ya? …Oh ini. Ehm….”
Petra pun mulai menyanyikan sebuah lagu yang berjudul, Ku Temukan
Cinta.
Ku
Temukan Cinta
Saat ku bertemu denganmu
Dan semakin lama ku kenal
Ada rasa yang mulai tumbuh dalam hatiku
Hanya dengan menatap saja
Dan berbicara dengan kamu
Sudah membuat ku merasa lebih bahagia
Oh Tuhan ku temukan cinta
Cinta yang membuat hidupku bermakna
Dan kini ku beranikan diriku
Tuk mengatakan
Aku cinta padamu
Selesai Petra menyanyi, Mikha lalu berkata, “So sweet.Suara kamu
bagus banget sayang.Kenapa gak jadi penyanyi aja?”
Petra, “Ya gak lah. Gak kepikiran sampe ke sana.Anyway makasih
pujiannya.”
Mikha, “Sebenarnya aku suka nulis lagu juga loh.Dan gue suka
ngerekam lagu gue ke SoundCloud.Coba bawa gitar, pasti nyanyinya makin
seru.Sayang bisa main gitar gak?”
Petra, “Bisa.Sekarang kamu dong yang nyanyi, nyanyiin lagu
ciptaanmu, pengen denger.”
Mikha, “Oke.” Mikha pun menyanyikan lagu ciptaannya.
Hari itu diisi mereka dengan bernyanyi bersama dan ternyata suara
Mikha juga tak kalah bagusnya. Esoknya tibalah hari yang dinanti, Petra
menjemput Mikha jam lima untuk beribadah. Ibadah Youth. Dalam perjalanan
menggunakan motor, Mikha memeluk Petra erat.Setibanya di tempat ibadah, Petra
segera bersiap dan mengajak Mikha untuk berdoa bersama dan Mikha juga melihat
Petra bersiap untuk ibadahnya. Oh iya lupa, Petra juga memperkenalkan Mikha
kepada teman-temannya di tempat ibadah. Malam itu menjadi momen yang berarti,
terutama buat Mikha.Tak hanya bahagia karena Petra, Mikha juga merasa tersentuh
oleh pemberitaan firman Tuhan oleh Imamnya.Intinya semua bahagia.
VII
Pajak Jadian
Pada hari Minggu kemarin Lala
sekeluarga beribadah bersama dengan keluarga Petra di tempat ibadahnya Petra.
Beberapa Minggu berlalu, Lala
akhirnya meminta kepada Mamanya dan dokter untuk dirawat jalan.Lala ingin
kembali kuliah.Dan setelah dokter mempertimbangkanya akhirnya Lala
diperbolehkan untuk dirawat jalan, tentunya dengan beberapa syarat yang harus
dipatuhi.
Lala mengabarkan kepada Petra
tentang keberadaannya dan Petra ikut membantu Lala dalam proses kepulangan
kembali ke rumah.
Hari ini hari pertama Lala kembali
kuliah, Lala begitu bersemangat bisa kembali kuliah.Dia sudah
bersiap-siap.Semuanya beres, saatnya berangkat.Lala diantar oleh supirnya pak
Jono.
Pak Jono, "Semangat sekali Non.
Akhirnya bisa ngampus lagi ya Non? :)"
Lala, "Iya dong Pak Jono. Bosen
kankalo di rumah sakit terus. Lala juga mau sekolah lagi dong.Trus nyeritain ke
sahabat-sahabat Lala, kalo Lala udah punya pacar anak Hukum plus penyiar Radio
lagi.Yeah."
Pak Jono, "Selamat ya Non. Pak
Jono turut seneng dengernya."
Skip
“Gita, Rani, Niko. Gue punya kabar
berita buat kalian! Coba tebak!”Ucap Lala membuat penasaran.
“Lu udah sembuh?”Rani, Gita.
“Belom.Bukan itu.Coba lagi, coba
lagi.”Lala.
“Lu udah punya pacar.”Tebak Niko
ngasal.
“Yaaa, gak seru banget.Masa’
langsung ketebak.”Ungkap Lala yang ini temen-temennya kepo lama-lama.
“Serius lu?”Niko seakan gak percaya.
“Seriusan La?” Rani dan Gita
berbarengan lagi.
“Iya dong.”Lala mengiyakan
mengungkapkan kebanggaannya.
“Selamat ya La.”Gita memberi
selamat.
“Iya, selamat ya La” Rani turut
senang.
“Selamat La. Akhirnya gak jomblo
lagi.”Ucap Niko ikut memberi selamat dengan sedikit meledek.
“Iya, makasih ya semuanya.”
“Niko gue dulu gak jomblo ya.Tapi single.:p” ucap Lala.
“Yee sama aja kali. :p” Iseng Niko.
“Beda ya!”Lala mulai kesel.
“Udah-udah gak usah berantem.” Tengah Gita.
“Yang penting sekarang PJ-nya mana?hehe” Rani menagih pajak jadian.
“Iya, PJ-PJ” Gita ikutan.
“Pinter lu Ran, tumben-tumbennya.” Ucap Niko.
“Ihh apaan sih?Niko gak usah dikasih La.”Kesel Rani.
“Iya, iya becanda yaelah.Gak seru banget ahh” Niko takut gak
kebagian PJ.
“Yahh, nyeritain kabar gembira malah dimintain PJ -_- lupa“
“Hahahaha” semua ketawa.
“Yaudah gue traktir makan aja ya.Mau di kantin apa di luar?”
“Di luar aja.”Seru Gita, Rani dan Niko berbarengan.
“Oke.Sepulang kuliah berarti ya?”
“Oke-oke” Gita, Rani.
“Asikkk” Niko.
Skip
“Pergi kemana nih kita?” tanya Rani penasaran.
“Emangnya pada mau makan apa guys?”
“Ke Restoran Steak Duo aja, gue pengen banget makan steak.” Ungap
Niko.
“Gak ah gak mau, ke Café Lamoe aja mending.Biar sekalian liat cowok
cakep.”Gita mengusulkan.
“Setuju. Lu kan bisa makan steak juga di Café Lamoe. Bisa sekalian
cuci mata lagi.Hehe” ucap Rani.
“Bener juga ya.Yaudah deh gue setuju.”
“Oke jadi kita perginya ke Café Lamoe ya?”
Tiba-tiba notif Line Lala muncul.‘Kamu dimana?’Petra.
Lala segera membalas. ‘Aku di depan kampus mau berangkat ke Café
Lamoe bareng temen-temen.’
‘Boleh gabung?’
“Guys pacar gue nanya, dia boleh gak ikut gabung kita ke Café
Lamoe?” Tanya Lala ke teman-temannya.
“Yaudah ajak aja La, gue juga penasaran pengen liat orangnya kayak
gimana?” kata Niko.
“Iya, ajak aja La.”Rani, Gita.
“Oke.”
‘Boleh yang.Dateng aja.Aku ama temen-temen langsung ya?’
‘Iya. Love you’
‘Love you too’
Niko ngintip chat Lala. “Ciecie, Love you too”
“Ihh Niko apa-apaan sih?” Ngambek Lala.
“Norak banget sih lu Nik. Gitu doang juga. Ciecie Lala. Lope-lopean”
Ranijuga ikut ngeledek.
“Ah elah lu juga malah ikut-ikutan ngeledek. Kirain mau belain gue.”
Ngambek Lala.
“Udah-udah kita para jombloers harusnya bangga ama temen kita yang
akhirnya punya pacar.Jangan diledekin terus.Kita kapan nyusul?”
“Ntar gue cari di Café Lamoe” seru Niko.
“Ahh gue mau serius kuliah dulu.Gak mau pikir pacar-pacaran.”Ungkap
Rani.
“Tadi lu setuju buat ngeliat yang cakep-cakep?”Gita.
“Kan kalo cuci mata doang boleh.Hehe” ucap Rani.
“Yeeee” sorak Niko, Gita dan Lala.
“Itu mah apa-apaan?” ucap Gita.
“Biarin.”Seru Rani.
“Udah yuk kita berangkat sekarang.” Seru Lala.
“Ayuk.Tinggalin aja mereka berdua” celetus Niko.
“Eh tungguin.”Gita dan Rani.
Mereka pun segera menuju Mobil Lala.Sedang Niko mengendarai
motornya.
Skip
“Akhirnya nyampe juga.Pak Jono kita masuk ke dalam dulu ya.Ini uang
buat Pak Jono beli makan di luar.” Ucap Lala.
“Oke Non. Makasih Non.”
“Yuk guys.” Ajak Lala.
Lala, Gita dan Rani segera keluar dari Mobil. Niko yang duluan
dengan motornya segera menghampiri mereka.
“Yuk masuk.” Ajak Niko.
“Yuk” ucap Rani.
Mereka pun segera berjalan masuk ke dalam Café.
“Boleh langsung pesen atau tungguin pacar lu dulu?”Tanya Niko yang
udah pengen banget cepet makan steak.
“Kalo mesen makanannya tunggu dulu aja kali ya?Kita ngobrol-ngobrol
dulu.Tapi kalo udah mau pesen minuman.Pesen aja.”Lala.
“Yaudah.Gue mau pesen Jus Stoberi aja.Sekalian mau merhatiin cowok
cakep di sini.Hihi” Ujar Gita.
“Kocak lu, cowok cakep
diperhatiin. Tembak aja sekalian!” Canda Rani.
“Jah… kok tembak? Metes kelessss….” Guyon Niko.
“Yehh kan umpama… Lu dasar :p” Rani. “Umpamanya woyyy…”, Ketir Gita.
Langganan:
Postingan (Atom)
Quotes Holy Bible
Matius 6:33 -- "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." -- Lembaga Alkitab Indonesia (TB) Terjemahan Baru.
Youtube
Label
Puisi
(221)
sajak
(158)
Lirik
(139)
diary
(52)
Curhat
(44)
Lagu
(41)
Tulisan
(35)
Lirik Religi
(33)
renungan
(31)
Cerita
(29)
Novel
(29)
cerpen
(21)
Poems - NaPoWriMo April 2013
(18)
Light Novel
(13)
Novel Ringan
(13)
Basketball and Love
(12)
Cerbung
(12)
Buku
(11)
Poem
(11)
Kata Hati
(10)
Poems
(10)
Story
(9)
cover
(9)
desain grafis
(9)
design
(9)
graphic design
(9)
desain
(8)
sampul
(8)
FanFiction
(7)
Lyric
(7)
Google Play Books
(6)
Oneshot
(6)
Poetry
(6)
Rohani Kristen
(6)
Fiksi
(5)
Motivasi
(5)
Sharing
(5)
perasaan
(5)
promo
(5)
Cerita Fiksi
(4)
FanFiksi
(4)
Light Novel Indonesia
(4)
Novelet
(4)
Opini
(4)
Outline Story
(4)
Prasetyo Peuru Henry Putra
(4)
books
(4)
cerita humor
(4)
cerita lucu
(4)
fiksimini
(4)
rasa
(4)
Berbagi
(3)
Jokes
(3)
KnB Fujumaki Tadatoshi
(3)
Kristen
(3)
Outline Cerita
(3)
Politik
(3)
Sinopsis
(3)
olahraga
(3)
sport
(3)
Anime
(2)
Artikel
(2)
Christian Lyric
(2)
Free Style Writing
(2)
Google New Logo
(2)
Guyonan
(2)
Hati
(2)
Heartfelt
(2)
Kumpulan Cerpen
(2)
Meme
(2)
Non-Fiksi
(2)
Novel Planning
(2)
Novel Ringan Indonesia
(2)
Pengalaman
(2)
Peuru
(2)
Prasetyo Peuru
(2)
Romance
(2)
Target
(2)
Tips n Trik
(2)
Tren
(2)
Tulisan Gaya Bebas
(2)
Wisdom of Love
(2)
logo
(2)
materi
(2)
music
(2)
musik
(2)
song
(2)
Antologi Cerpen
(1)
Balajar
(1)
Baper
(1)
Candaan
(1)
Cara
(1)
Care
(1)
Celoteh
(1)
Content Bijak Internet
(1)
Download
(1)
Fanfiksi Marvel
(1)
Fiction Story
(1)
Fun
(1)
GENERASI MUDA
(1)
GENERASI MUDA KRISTEN
(1)
Gambar
(1)
Gitar
(1)
Guepedia
(1)
Guitar
(1)
Henry
(1)
Hiburan
(1)
Humor
(1)
Kata
(1)
Kehidupan
(1)
Kemajuan dan Kemandirian Bangsa
(1)
Ketikan Natal Yesus Kristus
(1)
Komentar
(1)
Learning
(1)
Lelucon
(1)
Light Novel Indonesian
(1)
Light Novel Outline Story
(1)
Logo baru Google
(1)
MAKALAH
(1)
Marvel
(1)
Marvel Fanfiction
(1)
Masukan
(1)
Meme Anime
(1)
Menulis
(1)
MightyText
(1)
NOO
(1)
NaPoWriMo
(1)
Notes
(1)
Number One Online
(1)
Outline
(1)
Peduli
(1)
Pendidikan
(1)
Pendorong
(1)
Pengorbanan Yesus
(1)
Perjuangan
(1)
Photoshop.
(1)
Pidato
(1)
Points
(1)
Praise & Worship
(1)
Prasetyo
(1)
Pray
(1)
Pray For The Peace In The World
(1)
Random Romance
(1)
Random Romance 1
(1)
Romansa
(1)
Saran
(1)
Semangat
(1)
Special
(1)
Surga
(1)
Synopsis
(1)
Tanggapan
(1)
Teknik
(1)
Tyo
(1)
Ucapan
(1)
VRMMORPG
(1)
Yerusalem Baru
(1)
Zetokrenz
(1)
filosofi
(1)
game
(1)
janji
(1)
kalimat
(1)
karangan
(1)
karya
(1)
kolab
(1)
kumcer
(1)
kumpulan cerita pendek
(1)
music video
(1)
prasetyopeuru
(1)
teknologi
(1)
teologi
(1)